Press "Enter" to skip to content


Basarnas Bakal Perpanjang 3 Hari Pencarian Korban Banjir Bandang Luwu Utara

Luwu Utara, MP – Basarnas akan memperpanjang pencarian korban banjir bandang Kab. Luwu Utara, hingga tiga hari kedepan. Hal itu dilakukan karena masih banyak korban yang hilang dan belum ditemukan hingga hari Senin (20/7/2020).

Hingga saat ini jumlah korban meninggal akibat banjir bandang Luwu Utara bertambah menjadi 38 jiwa. Tim Basarnas gabungan menghimpun angka itu selama sepekan terakhir proses pencarian. Enam dari 38 korban belum teridentifikasi.

Minggu (19/7) kemarin tim SAR gabungan telah menemukan lima korban yang meninggal dunia. Satu korban diantaranya tanpa identitas jenis kelamin perempuan di Desa Lapapa Kec. Masamba. Korban pun di evakuasi ke Rumah Sakit Hikmah guna identifikasi DVI.

Kepala Basarnas Makassar, Mustari mengatakan bahwa proses pencarian korban memasuki hari ketujuh. Sesuai prosedur operasi karena sejumlah korban belum ditemukan, proses pencarian diperpanjang selama tiga hari.

Perpanjangan tersebut atas persetujuan Pemkab Luwu Utara. Persetujuan juga telah disetujui oleh pihak ketua DPRD, kapolres, dandim, dan tokoh masyarakat.

“Masih ada 13 dalam proses pencarian, sehingga pemerintah setempat, bupati minta proses pencarian ditambah tiga hari ke depan,” kata Kepala Basarnas Makassar kepada awak media, Senin (20/7/2020), dikutip dari Alagraph.

Kendati demikian, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, saat ini sudah ada 75 titik lokasi pengungsian korban banjir bandang di Luwu Utara.

Telah tercatat 75 titik pengungsian yang dibentuk oleh tim gabungan baik pemerintah pusat, pemerintah daerah setempat serta para relawan yang tersebar di tiga kecamatan di Luwu Utara yakni kec. Masamba, Baebunta, dan Sabbang.

Menurut info, disetiap titik pengungsian menampung 70 hingga 100 orang dari total 14.483 orang pengungsi. Data korban yang dilaporkan hilang sebanyak 67 orang.

Dampak banjir bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara pekan lalu, mengakibatkan banyaknya kerugian. Bukan hanya memakan banyak korban jiwa melainkan juga menghanguskan hari benda masyarakat Luwu Utara. Khususnya di enam daerah yaitu, Masamba, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, Malangke Barat, dan Sabbang.