Press "Enter" to skip to content


SAR Unhas Turunkan Tim ke Lokasi Banjir Bandang Luwu Utara

Makassar, MASAMBAPOS.COM – Tim Search and Resque (SAR) Universitas Hasanuddin menurunkan 8 orang anggotanya ke lokasi banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara.

Hal tersebut diketahui melalui informasi yang diunggah di official akun Instagram SAR Unhas @sar_unhas, Selasa (14/07/2020) malam.

Telah masuk berita operasi mengenai banjir di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Sehubungan dengan hal tersebut SAR Unhas menurunkan tim (Sru 1),” tulis akun tersebut.

Adapun anggota tim SAR Unhas yang ditugaskan ke lokasi bencana banjir yang melanda Masamba, ibukota Kabupaten Luwu Utara adalah sebagai berikut:

– Afriansyah (DanSRU) SAR 4422112 – UH
– Muh. Nasruddin Nakir SAR 3040800 – UH
– Muh. Taufiq Syam SAR 3951607 – UH
– Imran Evantri L. SAR 4262011 – UH
– Abdul Rauf Musadat SAR 4932617 – UH
– Regina Emmi SAR 4992717 – UH
– Muh. Dian Arisandi  SAR 5062818 – UH
– A. Yuzril Ihza Mahendra SAR 5102919 – UH

Banjir Terparah

Sebelumnya diberitakan, banjir bandang yang melanda wilayah Masamba Luwu Utara sejak Senin (13/07) malam telah menyebabkan belasan warga meninggal dunia dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi.

“Per malam ini pukul 19.30 Wita, korban meninggal 13 orang,” kata Muslim di Kantor BPBD Luwu Utara, Jl Simpurusiang, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Selasa (14/7/2020).

Banjir terjadi lantaran curah hujan yang tinggi membuat sungai Masamba, sungai Radda dan Sungai Rongkong meluap.

Sedikitnya lima kecamatan yang terdampak banjir, yakni Kecamatan Masamba, Kecamatan Baebunta, Kecamatan Baebunta Selatan, Kecamatan Malangke, dan Kecamatan Malangke Barat.

Banjir bandang terparah menerjang Kecamatan Masamba dan Kecamatan Baebunta Selatan. Tepatnya di Kelurahan Bone dan Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba serta Desa Radda, Kecamatan Baebunta.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara Muslim Muchtar mengatakan banjir terjadi akibat luapan tiga sungai besar, yaitu Sungai Masamba, Sungai Radda, dan Sungai Rongkong.

Tim Siaga Bencana Lutra telah menemukan sejumlah korban banjir yang meninggal dunia, dan lainnya luka-luka dan sementara menjalani perawatan inap di RS Hikmah Masamba.

Selain menelan korban jiwa, banjir juga mengakibatkan sekitar 15 ribu warga mengungsi dengan estimasi kerugian mencapai triliunan rupiah.