Press "Enter" to skip to content


Pasca Banjir Bandang di Luwu Utara, Banyak Pengungsi Menderita ISPA dan Penyakit Kulit

Luwu Utara, MP – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara melaporkan sejumlah pengungsi mengalami gangguan penyakit seperti sakit ISPA, diare, dermatitis dan hipertensi.

Rinciannya yakni, 245 orang penderita ISPA, 151 penderita dermatitis, 137 penderita hipertensi dan 35 orang diare.

Sementara untuk kelompok rentan, seperti ibu hamil, bayi, balita dan lansia, BPBD mencatat masih didominasi lansia dengan jumlah 2.623, disusul balita (2.223), bayi (447) dan bumil (303).

Karena itu, pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan memberikan perhatian khusus terhadap masalah ini.

Hidup bersih dan sehat adalah salah satu modal untuk segera bangkit pascabencana. Untuk itu, tim kita dari Dinas Kesehatan setiap hari melakukan penyuluhan dan pelayanan kesehatan serta melakukan edukasi kepada para pengungsi untuk tetap disiplin menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS),” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Luwu Utara, Muslim Muhtar, Selasa (22/7/2020), di Masamba.

Pihaknya juga mengungkap bahwa terkait kebutuhan pengungsi yang mendesak yakni penyediaan air bersih masih menjadi prioritas untuk segera diwujudkan.

Setelah itu, tandon air, pompa air, obat-obatan, suplemen, susu balita, serta pampers balita (popok) dan lansia.

Selain itu, Muslim juga menambahkan, kebutuhan selanjutnya yakni pakaian dalam wanita, selimut, sarung, pembersih ruangan, masker, genset, penerangan portable, WC postable, dan mobil tangki air bersih.

Semua kebutuhan para pengungsi ini terus kami upayakan agar para pengungsi tetap bisa hidup layak meski masih di tengah pengungsian, sambil menunggu rumah hunian sementara (huntara) atau rumah khusus, yang sementara juga diupayakan pemerintah agar cepat rampung, dan segera bisa ditempati oleh para pengungsi,” terang Muslim.

Untuk diketahui bahwa hingga hari ke-9 ini, jumlah korban yang meninggal sudah 38 orang, luka-luka 106 orang dan 10 orang belum ditemukan (hilang).