PMI Luwu Utara Bangun 33 Shelter untuk Pengungsi Banjir Bandang

Devi Trisnawati

Luwu Utara, MP – Tim relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Luwu Utara membangun 33 shelter bagi para pengungsi yang mendiami wilayah Kampal di Kelurahan Kappuna Kecamatan Masamba.

Shelter atau sejenis tenda yang berkapasitas empat hingga lima orang tersebut nantinya akan menampung satu kepala keluarga yang terpaksa meninggalkan rumah akibat terjangan banjir bandang pada Senin, (13/7) lalu.

Kepala Markas PMI Luwu Utara, Andi Tiar menuturkan bahwa shelter tersebut bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi para pegungsi yang kini secara berdesakan menghuni beberapa titik lokasi.

Bukan hanya shelter saja, sejumlah fasilitas untuk kebutuhan sanitasi dan konsumsi penyintas juga akan diberikan di sekitar lokasi pengungsian.

BACA:  Terima Bantuan Perlengkapan Sekolah dari Kemendikbud, Siswi Korban Banjir Lutra ini Terharu

“Kami mendapat data bahwa jumlah pengungsi di wilayah Kampal khususnya yang ada di masjid kondisinya sudah sangat padat dan tidak kondusif sehingga mereka minta dibuatkan shelter per KK. Untuk itu kami memanfaatkan Family Tend bantuan dari PMI pusat untuk didirikan di lokasi pengungsian. Dan karena ini bantuan dari PMI maka tanggung jawab keseluruhan dari PMI. Serta ada dapur umum yang akan dikoordinir dari teman-teman relawan dari AQL Peduli. Ini semua untuk kenyamanan warga yang mengungsi apalagi mereka yang kehilangan tempat tinggal,” terang Andi Tiar, Senin (27/7).

Sejauh ini tim relawan PMI juga telah menyediakan tangki dan hidran umum untuk pemenuhan air bersih bagi para pengungsi yang tersebar di sejumlah lokasi pengungsian.

BACA:  Kabar Baik! Mobil Operasional Tanggap Darurat Bencana Bantuan PMI Pusat Tiba di Masamba

Sebelumnya, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat melakukan peninjauan di lokasi shelter beberapa waktu lalu telah meminta agar penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tetap menjadi perhatian.

“Demi menjaga kesehatan pengungsi maka PHBS tetap diberlakukan, termasuk sanitasnya juga harus diatur. Kita ingin warga yang mengungsi ini juga tetap sehat dan nyaman,” pungkas Indah kepada relawan PMI sembari mengecek kondisi tenda yang akan digunakan sebagai pelindung.

Kabar Terkait