Press "Enter" to skip to content


Meski Harga Minyak Sawit Mentah (CPO) Anjlok, PKS Jas Mulia Tetap Beroperasi

MASAMBAPOS.COM – Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) saat ini tengah anjlok. Demikian diutarakan Staf Direktur PT Jas Mulia, Fujianto Manati dalam rilisnya sebagaimana dikutip dari TribunLutra.com, Kamis (12/6/2018).

Amblasnya harga CPO, lanjut Fujianto, dipicu oleh ekspektasi peningkatan produksi minyak mentah dari dua produsen utama dunia yakni Rusia dan Arab Saudi. Peningkatan ini diproyeksikan akan mengkonpensasi disrupsi pasokan minyak.

“Sebagai informasi, harga minyak brent dan light sweet melemah masing-masing sebesar 1,83 persen dan 1,03 persen di akhir pekan lalu,” kata Fujianto.

Disisi lain, tekanan harga CPO datang dari pelemahan harga rival minyak kedelai, yang mana harga CPO banyak dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati.

Sentimen negatif yang diikuti dengan terus melemahnya harga CPO di pasar dunia berimplikasi pada industri sawit dalam negeri.

“Dari informasi yang ada di beberapa daerah, PKS (Pabrik Kelapa Sawit) malah ada yang tidak beroperasi karena menghindari kerugian dari dampak negatif menurunnya harga,” katanya.

Di kalangan petani sendiri, lanjut Fujianto, dampak yang paling dirasakan adalah penurunan harga tandan buah segar (TBS), khusus wilayah Sulsel Rp 900 per kg.

“Berbeda dengan PKS yang memilih tidak beroperasi untuk menghindari kerugian. PT Jas Mulia sebagai satu-satunya PKS di Kabupaten Luwu Utara terus melanjutkan operasi meskipun potensi rugi lebih besar daripada keuntungan,” terang Fujianto.

Hal itu dilakukan Jas Mulia sebagai wujud keberpihakan perusahaan dalam membantu masyarakat petani sawit menyalurkan buahnya.

“Kita hanya bisa berharap dan berdoa semoga kebijakan ekonomi di pasar dunia terkait minyak sawit segera membaik sehingga roda perputaran ekonomi industri dalam negeri juga bisa membaik yang tentunya juga akan berdampak baik sampai di tataran petani kita,” tuturnya.