Press "Enter" to skip to content


Banjir Bandang Lutra Sebabkan 13 Warga Meninggal Dunia, Ribuan Lainnya Mengungsi

Luwu Utara, MASAMBAPOS.COM – Bencana banjir bandang kembali menerjang daerah Masamba Kab. Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (13/7) hingga hari ini.

Banjir terjadi lantaran curah hujan yang tinggi membuat sungai Masamba, sungai Radda dan Sungai Rongkong meluap.

Sedikitnya lima kecamatan yang terdampak banjir, yakni Kecamatan Masamba, Kecamatan Baebunta, Kecamatan Baebunta Selatan, Kecamatan Malangke, dan Kecamatan Malangke Barat.

Banjir bandang terparah menerjang Kecamatan Masamba dan Kecamatan Baebunta Selatan. Tepatnya di Kelurahan Bone dan Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba serta Desa Radda, Kecamatan Baebunta.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara Muslim Muchtar mengatakan banjir terjadi akibat luapan tiga sungai besar, yaitu Sungai Masamba, Sungai Radda, dan Sungai Rongkong.

Tim Siaga Bencana Lutra telah menemukan sejumlah korban banjir yang meninggal dunia, dan lainnya luka-luka dan sementara menjalani perawatan inap di RS Hikmah Masamba.

Selain menelan korban jiwa, banjir juga mengakibatkan 15 ribu warga mengungsi.

“Per malam ini pukul 19.30 Wita, korban meninggal 13 orang,” kata Muslim di Kantor BPBD Luwu Utara, Jl Simpurusiang, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Selasa (14/7/2020).

Adapun korban meninggal akibat banjir bandang di kabupaten Luwu Utara yang telah ditemukan per (14/7) pukul 19.30 yakni:

1. Gandi (35) / Pontaden
2. Askar (49) / Pontaden
3. Nahmu (47) / Radda
4. Sitti Wahyu (63) / Sapek
5. Sabarina (56) / Pontaden
6. A Nina Saad (23) / Pontaden
7. Mahmud (47) / Radda
8. Disya (10) / Masamba
9. Tanpa Nama / Kampung Kurra
10. Amri (43) / Radda
11. Tanpa Nama / Radda
12. Tanpa Nama / Radda
13.  Muhammad Idris (85) / Masamba Affair.

Belasan ribu warga terpaksa harus mengungsi lantaran rumah mereka hanyut terbawa air maupun tertimbun sedimen lumpur bercampur pasir.

“Data terakhir kami kurang lebih 15 ribu jiwa yang mengungsi,” kata Muslim.

Gambar : Warga yang mengungsi pasca banjir Bandang di Luwu Utara.

Beberapa diantara belasan ribu warga korban banjir bandang saat ini telah mengungsi di Desa Meli dan Dusun Petambua di Desa Radda.

“Saat ini Dusun Petambua dan Desa Meli masih terisolasi,” kata anggota DPRD Luwu Utara Muhammad Azhal Arifin, Selasa (14/7/2020).

Pihaknya pun menuturkan bahwa pengungsi juga tersebar di beberapa tempat. Seperti posko yang didirikan BPBD, gedung sekolah, rumah ibadah, dan rumah keluarga terdekat.

Azhal yang merupakan salah satu  warga Desa Radda menyebut akses menuju kedua wilayah itu tertutup lumpur.

“Yang saat ini paling dibutuhkan korban adalah obat-obatan, makanan siap saji, selimut, dan tenda,” katanya.

Adapun untuk Data Korban Selamat yakni sebagai berikut:

1. Nursia (P/44) Radda
2. Windi Lifriandi (P/26) Bone Tua, Masamba
3. Heril (L/28) Radda
4. Hera Hedrian (L/17)
5. Wahyuni (P) Radda
6. H. Syamsu (L) Radda
7. Jelita Busor (P) Radda
8. Kadir (L) Radda
9. Salsa (P) Masamba
10. Wardah (P) Masamba (Dirawat di RSUD Masamba)

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kalaksa BPBD Luwu utara untuk sementara, data korban yang belum bisa divalidasi yakni, 3 (tiga) orang di kec Baebunta dan 5 (lima) orang di Kecamatan Masamba yang di laporkan keluarga korban ke posko Bpbd Luwu Utara.

Namun masih banyak juga warga yang belum ditemukan pasca terjadinya banjir bandang, salah satunya yakni keluarga dari Jumani. Orang tua dari Jumani hilang, dikarenakan dengan kondisi lumpuh yang pada saat banjir terjadi keluarga terburu-buru dan beliau pun tertinggal.

Menurut informasi yang dipantau oleh MasambaPos.com, berikut nama-nama sebagian warga yang hilang atau masih belum ditemukan :

Gambar : Data Korban Banjir Bandang Luwu Utara yang belum Ditemukan.